“Aby, kalau Aby udah besar, jangan ikutin orang itu ya. Naik motor tidak sesuai tujuan.” Afiqah mengingatkan adiknya di dalam mobil. Adiknya manggug-manggut saja. Mudah-mudahan ia mengerti.
.
Afiqah terlihat serius dan nadanya agak kencang. Ia kesal seringkali menemukan di jalanan motor atau mobil yang ada nada suara cempreng yang memekakkan telinga. Bahkan ada yang disertai letusan dan mengeluarkan api. Ketika sepeda motor atau mobil itu dipacu lebih kencang lagi dari sebelumnya, maka suara bising, annoying, dan cetar membahana badai itu, keluar seketika. Saya juga pernah kaget dan di dalam hati jadi misu-misu dan mendokan hal yang buruk kepada orang tersebut. Astaghfirullah. Harusnya doakan yang baik ya. Maaf khilaf.
.
Pernah suatu waktu, ada premotor RX K#ng di jalanan Trasnyogi Cibubur yang knalpotnya sangat super cempreng, melakukan zig zag diantara mobil kami dan mobil orang lain. Seolah-olah ia sedang memerankan diri sebagai Rossi yang melewati tikungan dengan kemiringan badan maksimal. Tak berapa lama, hanya berselang 100 meter setelah ia melewati kami, orang tersebut jatuh ke aspal. Ternyata ada tumpahan kerikil kerikil kecil di jalanan. Sehingga zig-zag yang ia lakukan tidak cocok ia lakukan di jalanan biasa. Itu lebih cocok di sirkuit balapan seperti di Sentul misalnya. Ramai orang yang melihatnya jatuh, cukup parah, tidak membantu. Orang-orang buka kaca mobil dan menyampaikan sumpah-serapah padanya.
.
“Apa tujuannya coba itu orang? Mau naik motor atau mau merusak telinga orang?” Rasa geram Afiqah aku rasakan energinya. Critical thinking Afiqah jalan betul. Ia analisis, lalu ambil kesimpulan, ambil insight. Aku pun kalau gak di depan anak-anak, sudah teriak tinggi ke orang tersebut. Darah aseli orang Minang mendidih seketika melihat sesuatu yang tak patut.
.
Pernah suatu saat pulang ke Sumatera dan ada pelaku knalpot motor dicemprengin dan ditangkap polisi. Lalu ketika mereka mau mengambil kembali motornya, maka si polisi menceramahi si pemuda itu sambil menyuruhnya jongkok dekat dari ujung knalpot. Motor dinyalakan, lalu ditariklah itu gasnya berulang-ulang, sekencang-kencangnya. Si pemuda itu langsung minta ampun. “Ampun pak….. ampun pak….”
.
Si pak polisi membalas, “Jangan minta ampun ke aku. Minta ampun ke orang-orang di sepanjang jalan di kota ini yang dibuat tuli sama knalpot kau ini…!!!” Rasanya aku puas betul melihat kejadian itu. SETIMPAL. Hingga kini, tiap melihat orang mencemprengin knalpotnya, ingin rasanya mengulang kejadian treatment polisi tersebut ke si pemuda. Jahat ya? Hehehe.
.
Apa masalah orang-orang yang membuat cempreng suara knalpot motor atau mobilnya? PERTAMA, kalau ditilik dari teori-teori perkembangan anak manusia, ada hal yang masih kurang puas eksplorasi terkait sensory system yang dipunyai oleh orang tersebut. Waktu kecil, mainnya kurang variatif. Waktu kecil, unsur auditory nya tidak distimulasi dengan sempurna oleh orangtua, sekolah, dan lingkungan bermain si orang itu. Ketika waktu kecil kurang bermain secara optimal, maka kebutuhan untuk eksplorasi suara, bunyi, itu baru muncul saat ia remaja atau dewasa (baca: tua). Di saat itu, ketepatan eksplorasi suara dan bunyi menjadi tidak tepat bagi orang banyak. Sementara si orang itu masih asyik dengan dirinya dan kebutuhannya itu. Buat orang lain, itu mengganggu. Knalpot yang dimodifikasi hingga cempreng mengagetkan dan mengeluarkan api. Si pelaku ini masih di fase AKU. Semua hal adalah tentang AKU. AKU adalah hal utama di dalam hidup ini. Orang lain? Ngontrak. Nggak penting. Ia abaikan.
.
KEDUA, akibat dari fase eksplorasi sensory system nya belum rampung, maka orang seperti ini akan terjebak pada suatu kondisi bahwa ia tidak bisa gunakan alat sesuai fungsi. Ia tidak bisa ikuti aturan main. Knalpot diciptakan buat apa, tidak digunakan semestinya.
.
KETIGA, orang-orang pelaku pencemprengan knalpot ini, bisa jadi kekurangan pujian dari orangtua dan lingkungannya. Ia punya rasa self-confidence yang lemah, sehingga butuh sesuatu di luar dirinya, untuk dipamerkan, dan membuat orang memberikan atensi yang luar biasa padanya. Ia berharap orang lain berdecak kagum dan salut padanya. Terlebih jika motornya atau mobilnya adalah barang yang mahal, bisa ngebut, ugal-ugalan seperti pembalap di dalam lintasan sirkuit. Dia mencari self-confidence, self-esteem, melalui knalpot berisik tersebut. Tentu saja ini salah kaprah.
.
KEEMPAT, pelaku pencemprengan knalpot ini biasanya adalah orang egois, yang tidak bisa melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Kemampuan dan skill perceptual position dalam memandang sesuatu, tidak jalan. Empatinya zero. Orang macam gini, biasanya akan banyak konflik dengan orang lain di lingkungan manapun. Mau itu lingkungan rumah, kampus, kerja. Banyak orang yang tidak nyaman dengan orang yang sudut pandangnya hanya satu. Alih-alih berempati, ia gagal melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak pandang, titik pandang yang berbeda-beda.
.
Bisa gak diubah kondisi orang macam itu pak? Bisa. Biayanya mahal tapi kalau dia sudah remaja atau dewasa (baca: tua). Pada banyak contoh kasus di pekerja kantoran, sangat banyak kita temukan karyawan atau pegawai yang menggunakan alat tidak sesuai fungsi. Menggunakan kendaraan kantor untuk keperluan pribadi. Tidak bisa gunakan waktu bekerja untuk bekerja. Lebih banyak dipakai untuk bergosip dan kegiatan unfaedah. Gagal klasifikasi berpikir dan bertindak.
.
Kalau mau memitigasi agar tidak banyak orang pelaku penggunaan knalpot melenceng ini, maka kita bisa latih anak kita sejak usia dini untuk tuntas fase sensory play nya. Selain itu, kita perlu libatkan anak dalam semua pekerjaan rumah tangga, dimana kampanye besarnya adalah “GUNAKAN ALAT SESUAI FUNGSI!”. Cukup dengan dua hal itu saja, insya Allah kita bisa membenahi orang-orang yang gagal pikir seperti cerita di tulisan ini.
.
“Pak Ading, masih belum jelas nih HOW TO nya …. Bagaimana cara lebih detail dan kongkritnya melatih anak kita dari usia dini agar lebih berdaya pikir tingkat tinggi, tuntas fase sensory play, bisa gunakan alat sesuai fungsi, dan bisa berempati pada orang lain, gak egois?” Nah, ikuti terus IG @adlilumarat dan dapatkan panduan praktis membangun anak dari kehidupan sehari-hari melalui video-video singkat. Nantikan juga Childhood Optimizer Training di kota-kota di Indonesia. “Belum pernah ada di kota saya nih pak Ading?” Ayok kita bikin bersama kalau gitu. Kontak manajer saya, Andin, 08118686084.

betul sekali pak ading. terima kasih sudah menganalisis dan membagikannya pada kami yaa
LikeLike